Realitanyanews, JAKARTA – Bulan Mei 2025 menjanjikan deretan film Indonesia yang siap mengguncang layar lebar dengan berbagai genre, mulai dari horor yang mencekam hingga drama yang menyentuh hati. Berikut adalah beberapa film yang patut Anda nantikan:
Sayap-Sayap Patah 2: Olivia (8 Mei 2025)
Sekuel dari film sukses “Sayap-Sayap Patah” (2022) ini kembali menghadirkan Arya Saloka sebagai Pandu, anggota Densus 88 yang kini harus menghadapi ancaman baru setelah wajahnya terlihat dalam operasi penyergapan. Kehidupan pribadinya pun terguncang ketika keselamatan anaknya, Olivia, terancam. Film ini menjanjikan ketegangan dan emosi yang mendalam.
Pembantaian Dukun Santet (8 Mei 2025)
Diadaptasi dari thread populer milik @JeroPoint, film ini mengisahkan Satrio, seorang santri yang berusaha menyelamatkan diri dari teror di pesantren. Disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis dan dibintangi oleh Aurora Ribero serta Kevin Ardilova, film ini menawarkan horor yang berbeda dengan latar keagamaan yang kental.
Tabayyun (8 Mei 2025)
Mengangkat kisah Zalina, seorang ibu tunggal yang kehidupannya menjadi rumit setelah Arlo, anak bos di kantornya, jatuh hati padanya. Konflik semakin memanas karena Arlo sudah dijodohkan dengan Arum. Film ini dibintangi oleh Titi Kamal, Naysilla Mirdad, dan Ibrahim Risyad.
Cocote Tonggo (15 Mei 2025)
Bayu Skak kembali ke layar lebar sebagai sutradara dan pemain dalam film komedi ini. Bercerita tentang sepasang suami istri yang berpura-pura hamil demi mempertahankan pamor toko jamu kesuburan keluarga mereka serta menghindari cibiran tetangga. Film ini menjanjikan tawa dan kritik sosial yang tajam.
Dasim (15 Mei 2025)
Salma (Zulfa Maharani) pindah ke rumah ibu mertuanya setelah dinyatakan hamil, karena suaminya, Arman (Omar Daniel), sibuk dengan proyek besar. Namun, ia justru mengalami teror mengerikan dari jin Dasim. Film ini menambah daftar panjang horor Indonesia yang mengangkat kisah mistis keluarga.
Godaan Setan yang Terkutuk (15 Mei 2025)
Seorang ustaz ruqyah harus menghadapi godaan setan paling mengerikan dalam hidupnya ketika keluarganya sendiri menjadi sasaran gangguan makhluk gaib. Dibintangi oleh Donny Alamsyah dan Poppy Sovia, film ini menambah deretan horor religi yang menggugah.
Mungkin Kita Perlu Waktu (15 Mei 2025)
Disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja, film ini mengisahkan keluarga yang berusaha pulih dari trauma setelah kehilangan anggota keluarga akibat kecelakaan. Dibintangi oleh Lukman Sardi, Tissa Biani, Bima Azriel, dan Ine Febriyanti, film ini telah tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival dan mendapat sambutan hangat.
Gundik (22 Mei 2025)
Empat perampok berencana menggasak rumah seorang perempuan simpanan pejabat negara, namun aksi mereka berubah menjadi mimpi buruk ketika menyadari bahwa perempuan tersebut adalah Sang Nyai, Penguasa Pantai Laut Selatan. Dibintangi oleh Luna Maya, Maxime Bouttier, Agus Kuncoro, Ratu Sofya, dan Rukman Rosadi, film ini menggabungkan elemen horor dan thriller dengan kearifan lokal.
Insya Allah Berkah (22 Mei 2025)
Dudung, seorang anak laki-laki, berusaha mewujudkan keinginan neneknya untuk naik haji. Bersama sahabatnya, Kasniza, mereka memutuskan untuk berjualan demi mengumpulkan dana. Film ini dibintangi oleh Ziedane Baraqbah dan Sandrinna Michelle, menawarkan kisah inspiratif tentang keluarga dan impian.
Waktu Maghrib 2 (28 Mei 2025)
Dua dekade setelah kejadian di film pertama, Jin Ummu Sibyan kembali meneror anak-anak di desa Giritirto. Film ini dibintangi oleh Sulthan Hamonangan, Ghazi Alhabsy, Anantya Kirana, dan Omar Daniel, menjanjikan kelanjutan kisah horor yang telah dikenal sebelumnya.
Dendam Malam Kelam (28 Mei 2025)
Arya Saloka kembali ke layar lebar dalam peran sebagai suami yang berselingkuh dan tega membunuh istrinya sendiri. Dipadukan dengan unsur horor dan kriminal, film ini juga dibintangi oleh Davina Karamoy.
Dengan berbagai genre dan cerita yang ditawarkan, bulan Mei 2025 menjadi waktu yang tepat untuk menikmati karya-karya terbaru perfilman Indonesia di bioskop. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan film-film ini dan mendukung industri film lokal.
(MRF)