Realitanyanews — Mentri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Indonesia, Budai Arie Setiadi menjadi pusat perhatian setelah media asing, Channel NewsAsia (CNA), menyebutnya sebagai “Menteri Giveaway.”
Istilah “giveaway” dalam bahasa informal berarti sesuatu yang diberikan secara cuma-cuma atau gratis.
Channel NewsAsia (CNA) dalam sebuah artikelnya tertulis, "Indonesia's 'giveaway' minister faces growing pressure to resign after worst cyberattack in years"
Artinya, "Menteri 'giveaway' Indonesia menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mengundurkan diri setelah serangan siber terburuk dalam beberapa tahun terakhir."
Pemberian julukan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan terhadap Budi Arie Setiadi untuk mundur dari jabatannya, menyusul serangan siber besar-besaran yang menimpa Indonesia.
Serangan ini disebut-sebut sebagai yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Tekanan untuk mengundurkan diri ini didukung oleh petisi yang telah ditandatangani oleh lebih dari 18.000 warga Indonesia.
Petisi tersebut digerakkan oleh organisasi masyarakat sipil berbasis di Bali, Safenet Voice, yang dipimpin oleh direktur eksekutifnya, Nenden Arum.
Meskipun demikian, Budi Arie Setiadi menolak memberikan komentar langsung terkait petisi ini. Ia menegaskan bahwa hak untuk menyuarakan pendapat merupakan hak konstitusional masyarakat Indonesia.
Seiring dengan perkembangan ini, situasi Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo terus menjadi topik perbincangan hangat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.