Beranda Hiburan Fantastic Four: First Steps Ketika Menjadi Pahlawan Dimulai dari Menjadi Keluarga

Fantastic Four: First Steps Ketika Menjadi Pahlawan Dimulai dari Menjadi Keluarga

Fantastic Four: First Steps — Ketika Menjadi Pahlawan Dimulai dari Menjadi Keluarga

Realitanyanews, JAKARTA – Marvel Studios akhirnya membawa kembali keluarga super pertama mereka dalam film yang tak hanya penuh aksi, tapi juga sarat kehangatan dan harapan: Fantastic Four: First Steps. Disutradarai oleh Matt Shakman (WandaVision), film ini bukan sekadar tentang menyelamatkan dunia—tetapi tentang membangun kehidupan, mencintai dalam ketidakpastian, dan menjaga satu sama lain ketika segalanya terasa rapuh.

Dunia Utopis yang Terasa Dekat

Latar film ini bukan sekadar versi alternatif tahun 1960-an. Dunia di dalamnya terasa seperti mimpi yang lama kita tinggalkan—utopis, penuh warna, dan percaya bahwa kemajuan teknologi bisa seiring dengan nilai-nilai kemanusiaan. Di tengah gemerlap masa depan retro ini, kita bertemu empat tokoh yang bukan hanya pahlawan, tapi juga manusia biasa dengan keinginan sederhana: hidup damai, mencintai, dan memulai keluarga.

Keempat Hati yang Saling Menjaga

Reed Richards (Pedro Pascal) adalah pemikir brilian yang belajar bahwa kecerdasan sejati adalah yang digunakan untuk melindungi orang yang kita cintai. Sue Storm (Vanessa Kirby), perempuan kuat yang kini tengah mengandung, menjadi simbol harapan baru dalam dunia yang terancam. Johnny Storm (Joseph Quinn) menyalakan semangat dan kehangatan tak hanya lewat api, tapi lewat kebebasan jiwanya. Dan Ben Grimm (Ebon Moss-Bachrach), si berbadan batu yang lembut hati, mengingatkan kita bahwa keberanian sejati adalah menerima diri sendiri.

Ketika Langit Tak Lagi Ramah

Kehadiran Shalla-Bal (Julia Garner), versi wanita dari Silver Surfer, menjadi titik balik cerita. Ia datang bukan sebagai musuh, tapi sebagai utusan yang membawa berita yang menghancurkan: dunia akan berakhir. Di balik cahaya kosmiknya, ia membawa kesedihan, kesendirian, dan sebuah pertanyaan besar—apa yang layak diperjuangkan ketika akhir sudah dekat?

Lalu muncullah Galactus, sang pemakan dunia. Disuarakan oleh Ralph Ineson, Galactus bukan hanya monster luar angkasa. Ia adalah metafora dari ketakutan terbesar kita: kehilangan. Kehilangan rumah. Kehilangan masa depan. Kehilangan orang-orang yang kita cintai.

First Steps: Melangkah Bersama

Yang membuat Fantastic Four: First Steps begitu menyentuh bukan hanya visual retro-futuristiknya yang menawan, tetapi karena film ini mengingatkan kita bahwa “melangkah” sebagai keluarga—meski dalam situasi tersulit—adalah bentuk keberanian paling manusiawi.

Di balik ledakan, perjalanan multiverse, dan pertarungan epik, inti dari film ini adalah satu hal sederhana: cinta. Cinta antara pasangan. Cinta antar saudara. Cinta untuk dunia yang ingin dijaga.

Fantastic Four: First Steps bukan sekadar reboot superhero. Ini adalah surat cinta Marvel untuk masa lalu yang penuh harapan dan masa depan yang masih layak diperjuangkan. Bagi mereka yang mencari lebih dari sekadar pertarungan, film ini adalah ajakan untuk percaya bahwa keluarga—dalam bentuk apa pun—selalu jadi titik awal dari segala hal baik.

Film ini akan tayang di bioskop mulai 25 Juli 2025. Siapkah kamu melangkah bersama mereka?

(MRF)

Google search engine