
Realitanyanews, JAKARTA – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih selama 100 hari kerja mencapai 79,3 persen.
"Ini merupakan modal politik yang sangat besar bagi Presiden Prabowo Subianto," ujar Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei yang disampaikan secara daring, Senin (27/1/2025), seperti dikutip dari Antara.
Burhanuddin menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada indikasi masa ‘bulan madu’ politik antara Presiden Prabowo dan rakyat Indonesia akan segera berakhir.
Ia menambahkan, meskipun sempat muncul isu yang berpotensi menurunkan kepuasan publik, Presiden Prabowo dan jajarannya dinilai mampu meresponsnya dengan baik.
"Contohnya, ketika muncul isu kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pemerintah hanya menaikkan PPN sebesar 12 persen untuk barang mewah. Hal ini berkontribusi pada tetap tingginya tingkat kepuasan terhadap Presiden Prabowo," jelasnya.
Burhanuddin juga memperkirakan masa ‘bulan madu’ politik antara Presiden Prabowo dan rakyat akan berlangsung lebih lama dibandingkan dengan masa pemerintahan pertama Presiden Joko Widodo atau periode kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia membandingkan, pada 100 hari pertama Presiden Jokowi di periode pertamanya, pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak populer berupa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sementara itu, masa ‘bulan madu’ politik Presiden SBY pada periode kedua terganggu oleh kasus Bank Century dan sejumlah kasus yang melibatkan elite Partai Demokrat.
Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia ini berlangsung pada 16–21 Januari 2025. Responden survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu, yakni berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Sebanyak 1.220 responden dipilih melalui metode multistage random sampling, dengan komposisi 49,9 persen laki-laki dan 50,1 persen perempuan. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, berdasarkan asumsi simple random sampling.
Symber: Antara