Realitanyanews, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait ancaman Megathrust yang membayangi Indonesia. Zona yang menjadi perhatian utama adalah Megathrust di Busur Sunda.
Zona Busur Sunda membentang mulai dari barat Aceh hingga Selat Sunda dan meliputi daerah selatan Jawa hingga Nusa Tenggara. Ketua Tim Kerja Informasi Gempabumi dan Tsunami Kedeputian Geofisika BMKG, Wijayanto, mengungkapkan bahwa jika zona ini meledak, maka dapat memicu tsunami dengan tinggi lebih dari 20 meter.
"Jika gempa berkekuatan di atas magnitudo 8,7 terjadi di zona Megathrust di busur Sunda, mulai dari barat Aceh hingga Selat Sunda, dan di daerah selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, dapat menyebabkan tsunami dengan tinggi lebih dari 20 meter di pantai," kata Wijayanto kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (18/1/2025).
Wijayanto menambahkan bahwa ledakan Megathrust akan memicu gempa besar yang dapat menimbulkan tsunami dahsyat.
"Zona Megathrust dapat memicu gempa-gempa besar hingga magnitudo 9 yang dapat menimbulkan tsunami," jelasnya.
Karena dampaknya yang signifikan, diperlukan upaya untuk memberikan peringatan sedini mungkin. Menurut Wijayanto, golden time atau waktu yang dibutuhkan untuk evakuasi usai ledakan Megathrust adalah sekitar 15-25 menit.
"Peringatan dini diberikan dalam waktu 3 menit. Jika rata-rata gelombang tsunami tiba di pantai dalam waktu 20-30 menit, maka masyarakat atau pemerintah daerah memiliki golden time sekitar 15-25 menit untuk menyelamatkan diri," terang Wijayanto.
Oleh karena itu, untuk mengurangi jumlah korban seminimal mungkin bahkan hingga mencapai zero victim atau tidak ada korban jiwa akibat gempa dan tsunami Megathrust, semua pihak harus dalam kondisi siap siaga.
"Kesiapsiagaan masyarakat dan semua pihak, baik pemerintah, daerah, maupun swasta, harus meningkatkan kapasitas untuk penyelamatan diri, serta pemahaman yang paling penting dari masyarakat," tutup Wijayanto.
Sumber: CNBCIndonesia