Beranda KALSEL Pemko Banjarmasin Gandeng Pelaku Horeca dan Ekraf untuk Atasi Krisis Sampah

Pemko Banjarmasin Gandeng Pelaku Horeca dan Ekraf untuk Atasi Krisis Sampah

Pemko Banjarmasin Gandeng Pelaku Horeca dan Ekraf untuk Atasi Krisis Sampah. Foto Dok Diskominfo Banjarmasin

Realitanyanews, KALSEL – Di tengah krisis pengelolaan sampah yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Kota Banjarmasin, Pemerintah Kota melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) menggagas langkah kolaboratif bersama pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf), khususnya dari subsektor hotel, restoran, dan kafe (Horeca).

Langkah tersebut diwujudkan dalam bentuk pelatihan pengelolaan limbah yang diadakan pada Rabu (23/4/2025), dan dihadiri oleh puluhan pelaku usaha dari sektor terkait.

Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj. Ananda, yang hadir membuka kegiatan sekaligus menjadi narasumber utama, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari solusi jangka panjang untuk menyelesaikan persoalan sampah kota.

“Kita sedang dalam kondisi darurat sampah. Tapi kita juga tahu Banjarmasin punya kekuatan besar di sektor ekonomi kreatif, dengan 17 subsektor. Namun, sebagian besar belum memiliki SOP (standar operasional prosedur) terkait pengelolaan limbahnya,” ujarnya.

Ananda menegaskan bahwa pelatihan ini bukan untuk mencari kesalahan, melainkan bentuk kepedulian dan upaya pembinaan.

“Kami tidak langsung memberikan sanksi. Yang kita lakukan adalah membangun kesadaran. Saat pelaku usaha memahami dampak dan tahu bagaimana harus bertindak, aturan baru bisa ditegakkan secara adil,” jelasnya.

Salah satu subsektor yang disorot secara khusus adalah industri kain Sasirangan. Menurutnya, penggunaan pewarna sintetis dalam proses produksi menghasilkan limbah cair yang perlu mendapat perhatian serius.

“Kalau pewarna alami insya Allah aman. Tapi kalau buatan, kita belum tahu ke mana limbahnya dibuang. Ini yang perlu kita kawal bersama,” katanya.

Ananda juga menekankan pentingnya kehadiran pemerintah dalam menyediakan informasi, arahan, dan ruang bagi pelaku ekraf untuk bertransformasi.

“Kami percaya pelaku usaha di Banjarmasin punya kepedulian. Yang mereka butuh sekarang adalah edukasi dan dukungan,” Ucapnya.

Plt Kepala Disbudporapar Kota Banjarmasin, Fitriah, juga menambahkan bahwa sektor Horeca memiliki kontribusi besar terhadap timbunan sampah kota. Namun, belum semua pelaku usaha memiliki sistem pengelolaan limbah yang layak.

“Dari hasil monitoring kami, masih ada hotel yang belum memilah sampah atau belum mengelola limbah organik dan nonorganik dengan baik. Melalui pelatihan ini, kami ingin memberikan mereka wawasan dan keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan,” ujarnya.

Pelatihan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dari 23 hingga 24 April 2025. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, termasuk Kepala DLH, Alive Yoesfah Love, serta Kabid Tata Lingkungan DLH, Nanik.

Fitriah berharap pelaku usaha Horeca, yang memiliki pengaruh besar dalam pola konsumsi masyarakat, dapat menjadi pelopor perubahan.

“Kalau mereka bergerak, efeknya akan meluas. Harapan kami, pelatihan ini menjadi jembatan yang menghubungkan semua pihak untuk menjaga citra sektor usaha sekaligus memperkuat komitmen terhadap lingkungan,” tandasnya.

Sumber: Diskominfo Banjarmasin

Google search engine