Serangan udara Israel yang menghantam kamp pengungsian di Rafah, Gaza Selatan, pada Minggu, 26 Mei 2024, menyebabkan setidaknya 35 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Insiden ini segera memicu reaksi keras dari komunitas internasional. Banyak negara dan organisasi internasional mengutuk serangan tersebut dan menyerukan agar Israel bertanggung jawab atas tindakan militernya.
Dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin, 27 Mei 2024, Netanyahu menyampaikan rasa duka dan penyesalannya atas insiden tersebut.
"Serangan udara di kamp pengungsian Rafah adalah kesalahan tragis. Kami selalu berusaha menghindari korban sipil, namun dalam situasi ini, kami gagal," ujar Netanyahu.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah Israel akan segera melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap penyebab kesalahan tersebut dan memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
Meski Netanyahu berjanji untuk menghindari korban sipil, realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak warga sipil yang terus menjadi korban dalam konflik ini.