Beranda Nasional Maman Abdurahman Umumkan Pensiun di Usia 43 Tahun, Akhiri Karier Panjang Penuh...

Maman Abdurahman Umumkan Pensiun di Usia 43 Tahun, Akhiri Karier Panjang Penuh Warna

Maman Abdurahman memperkuat PSPS Pekanbaru di Liga 2 2024/2025. (Dok. PT LIB).

Realitanyanews, JAKARTA – Keputusan besar diambil oleh Maman Abdurahman. Bek senior yang dikenal tangguh itu resmi mengumumkan pensiun dari dunia sepak bola profesional pada usia 43 tahun, Rabu (18/6/2025).

PSPS Pekanbaru menjadi klub terakhir yang dibela Maman dalam karier profesionalnya. Tim kebanggaan masyarakat Riau itu tampil di Liga 2 2024/2025 dan nyaris mengantar sang pemain menutup karier dengan promosi ke Liga 1. Sayangnya, harapan itu pupus setelah PSPS kalah tipis 0-1 dari Persijap Jepara dalam laga play-off promosi. Pada pertandingan tersebut, Maman tampil sebagai kapten tim.

Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya, Bola.com menyajikan kilas balik karier Maman Abdurahman seorang bek tangguh dengan perjalanan panjang, penuh prestasi, dan tak luput dari kontroversi.

Perjalanan Karier: Dari Persijatim ke Persija

Maman memulai karier sepak bola profesionalnya di pertengahan 1990-an bersama Persijatim Jakarta Timur. Namanya mulai mencuri perhatian publik saat bergabung dengan PSIS Semarang pada 2005 hingga 2008. Meski hanya tiga musim, periode itu begitu membekas.

Pada 2006, Maman meraih gelar Pemain Terbaik Divisi Utama Liga Indonesia, sebuah pencapaian istimewa bagi seorang bek lokal, terlebih saat kompetisi mulai dipenuhi pemain asing.

Sayangnya, ia gagal mempersembahkan trofi juara bagi Mahesa Jenar. PSIS hanya menempati peringkat ketiga pada musim 2005, dan menjadi runner-up setahun berikutnya setelah kalah 0-1 dari Persik Kediri di partai final.

Penantian panjang Maman untuk mengangkat trofi liga tertinggi akhirnya berakhir pada Liga 1 2018 bersama Persija Jakarta. Meski tak selalu menjadi starter, perannya tetap vital di lini belakang. Macan Kemayoran mengunci gelar di pekan terakhir dengan raihan 62 poin, unggul tipis dari PSM Makassar (61 poin).

Kontroversi AFF 2010

Tak seperti karier kebanyakan, Maman juga sempat diterpa kontroversi. Ia bersama beberapa pemain Timnas Indonesia dituduh terlibat pengaturan skor dalam final Piala AFF 2010.

Dalam laga leg pertama di Kuala Lumpur, Indonesia kalah telak 0-3 dari Malaysia. Meski menang 2-1 pada leg kedua di Jakarta, trofi juara melayang ke tangan Harimau Malaya.

Tudingan muncul, tetapi Maman secara terbuka membantah. Ia menyebut kekalahan tim semata karena kesalahan teknis, bukan karena faktor non-teknis.

“Saya harus akui saya melakukan kesalahan secara teknis, bahasanya blunder, tapi tidak ada unsur apapun. Waktu itu Alfred Riedl bilang setiap pemain bisa saja melakukan kesalahan,” ungkap Maman pada 2018.
“Saya akui saya blunder, secara teknis. Tapi tuduhan suap itu tidak benar. Demi Allah,” tegasnya.

Warisan untuk Generasi Berikutnya

Kini, Maman Abdurahman siap menikmati masa pensiunnya sambil merancang langkah karier berikutnya. Ia tak lagi sendiri dalam dunia sepak bola putranya, Rafa Abdurahman, telah menapaki jalan serupa.

Rafa, yang kini berusia 17 tahun, memperkuat Persija Jakarta dan menempati posisi yang sama seperti ayahnya, yakni bek tengah. Masa depan masih terbentang luas bagi Rafa untuk melanjutkan jejak sang legenda.

Google search engine

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini