Beranda Olahraga Kinerja Apik PSSI dalam Penyelesaian Sengketa Sepak Bola: NDRC Indonesia Diakui FIFA

Kinerja Apik PSSI dalam Penyelesaian Sengketa Sepak Bola: NDRC Indonesia Diakui FIFA

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (tengah) berfoto bersama dengan Manajer Timnas Indonesia Sumardji, Waketum PSSI Zainudin Amali, Sekjen PSSI Yunus Nusi, dan Exco Arya Sinulingga pada konferensi pers terkait rencana baru perkembangan Timnas Indonesia yang berlangsung di Menara Danareksa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (06/01/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Realitanyanews, JAKARTA – PSSI mencatatkan pencapaian penting dalam upayanya membangun federasi sepak bola modern dengan mendapatkan pengakuan resmi dari FIFA untuk National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia. Keputusan ini diumumkan pada Selasa (7/1/2025) oleh Dispute Resolution Chamber FIFA, setelah Indonesia memenuhi prinsip dan persyaratan ketat yang ditetapkan oleh FIFA.

NDRC berfungsi sebagai lembaga arbitrase untuk menyelesaikan sengketa terkait hubungan kerja dan stabilitas kontrak antara klub sepak bola dengan pemain atau pelatih. Pengakuan ini merupakan hasil kerja keras Ketua dan Wakil Ketua NDRC, didukung penuh oleh PSSI, dalam memenuhi berbagai persyaratan, komunikasi, dan verifikasi dengan FIFA sejak Mei 2024.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengapresiasi pencapaian ini, menyebutnya sebagai bukti komitmen PSSI dalam menerapkan standar internasional dalam kontrak pemain profesional yang berkompetisi di Liga 1.

“Pengakuan ini menunjukkan keseriusan PSSI dalam profesionalisme sepak bola Indonesia. Saya berharap PT Liga Indonesia terus meningkatkan kualitas Liga dan tidak lengah karena perhatian dunia terhadap sepak bola kita semakin besar,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Sabtu (11/1/2025).

Upaya Profesionalisasi Sepak Bola Indonesia

Sejak diterapkannya aturan salary cap oleh PSSI pada musim 2023-2024, kondisi sepak bola profesional di Indonesia semakin kondusif. Kebijakan ini dirancang untuk mencegah kebangkrutan klub akibat pengeluaran berlebihan untuk menggaji pemain. Standar gaji dan pengeluaran yang diterapkan juga membantu klub menjadi lebih sehat secara finansial.

Erick Thohir menegaskan bahwa NDRC Indonesia memiliki peran penting dalam memastikan hak-hak pemain dan pelatih terpenuhi. PSSI juga membentuk komite untuk mengawasi pelaksanaan putusan NDRC. Klub, pemain, atau pelatih yang tidak mematuhi putusan akan dikenakan sanksi oleh PSSI.

NDRC Indonesia, yang berdiri sejak 2019, telah menyelesaikan hampir 200 perkara hingga akhir periode pertamanya pada 2023. Sebagai bagian dari Pilot Project FIFA bersama Slowakia, Malaysia, dan Kosta Rika, NDRC Indonesia telah menunjukkan kredibilitasnya. Pada awal 2024, FIFA menerbitkan NDRC Recognition Principles 2024 untuk menetapkan standar pengakuan dan memverifikasi keabsahan NDRC di berbagai negara.

Proses Pengakuan oleh FIFA

FIFA memberikan batas waktu hingga Mei 2024 bagi negara-negara yang ingin memiliki NDRC untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Setelah proses panjang, NDRC Indonesia akhirnya mendapatkan pengakuan FIFA untuk periode empat tahun hingga 6 Januari 2029. Pengakuan ini menjadikan PSSI sebagai satu-satunya federasi sepak bola di Asia yang memperoleh status tersebut. Selain Indonesia, federasi sepak bola dari Belgia (RBFA), Inggris (The FA), Prancis (FFF), dan Irlandia (FAI) juga menerima pengakuan ini.

Erick Thohir berharap pengakuan ini menjadi motivasi bagi PSSI dan PT Liga Indonesia untuk terus memperbaiki profesionalisme sepak bola Indonesia. “PSSI akan terus mendukung perlindungan terhadap klub, pemain, dan pelatih,” tutup Erick.

Sumber: Bola.Com

Google search engine

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini