Realitanyanews, Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap telah memeriksa dua Staf Khusus (Stafsus) eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim terkait kasus dugaan korupsi dalam Program Digitalisasi Pendidikan periode 2019–2022.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, mengatakan kedua staf khusus yang diperiksa oleh penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) adalah Fiona Handayani dan Juris Stan.
“Pemeriksaan dilakukan karena sebagai staf khusus, keduanya diduga mengetahui atau terlibat dalam proses pengadaan laptop Chromebook,” ujar Harli kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).
Harli menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh penyidik dari sejumlah dokumen, kedua stafsus tersebut diduga memiliki peran dalam perkara tersebut.
“Penyidik merasa perlu melakukan pemeriksaan secara cepat untuk menggali lebih banyak informasi terkait dengan pengadaan Chromebook ini,” tambahnya.
Selain Fiona dan Juris, Kejagung juga telah memeriksa sebanyak 26 saksi lainnya dalam kasus yang sama. Harli menegaskan bahwa status kedua stafsus Nadiem tersebut saat ini masih sebatas saksi.
“Terkait hasil pemeriksaan, karena menyangkut substansi di bidang pendidikan, kita akan lihat bagaimana perkembangan selanjutnya,” kata Harli.
Sebelumnya, Kejagung menyampaikan tengah menyelidiki dugaan korupsi dalam Program Digitalisasi Pendidikan berupa pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek pada periode 2019–2022.
Menurut Harli, penyidik menemukan indikasi adanya pemufakatan jahat yang dilakukan melalui pengarahan khusus kepada tim teknis agar menyusun kajian pengadaan alat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berupa laptop dengan dalih mendukung teknologi pendidikan.
“Dari kajian itu, disusun skenario seolah-olah dibutuhkan penggunaan laptop berbasis sistem operasi Chrome, yakni Chromebook,” jelasnya.
Namun, hasil uji coba pada tahun 2019 menunjukkan bahwa penggunaan 1.000 unit Chromebook tidak efektif sebagai sarana pembelajaran.
Sumber: CNNIndonesia