Realitanyanews, JAKARTA – Mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Donald Parlaungan Simanjuntak, resmi diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) dari institusi Polri buntut kasus pemerasan di acara Djkarta Warehouse Project (DWP). Namun, Donald tidak tinggal diam dan mengajukan banding atas putusan tersebut.
Hal ini disampaikan Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, yang mengungkapkan bahwa Donald bukan satu-satunya yang dipecat dalam kasus ini.
“Sidang ini memutuskan PTDH untuk Direktur Narkoba dan Kanit-nya. Keduanya mengajukan banding,” ujar Anam kepada wartawan, Kamis (2/1/2025).Sidang etik terhadap Kombes Donald berlangsung sejak 31 Desember 2024 hingga subuh 1 Januari 2025. Proses yang panjang disebabkan oleh adanya pemeriksaan saksi yang meringankan dan memberatkan.
“Pemeriksaan saksi dilakukan secara mendalam agar peristiwa menjadi lebih jelas. Majelis sidang melakukan crosscheck terhadap kesaksian untuk menentukan fakta yang sesuai dengan kenyataan,” jelas Anam.Kasus yang menjerat Kombes Donald bermula dari acara musiman DWP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Dalam acara tersebut, belasan anggota polisi dari tingkat Polsek, Polres, hingga Polda Metro Jaya melakukan pemerasan terhadap penonton, yang semuanya merupakan warga negara asing (WNA) asal Malaysia.
Akibat kasus ini, sebanyak 18 anggota polisi diproses oleh Divisi Propam Polri. Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, juga mencopot puluhan anggotanya, termasuk Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat dan tiga Kasubdit Narkoba Polda Metro Jaya.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengambil langkah tegas dengan mencopot Kombes Donald dari jabatan Dir Narkoba Polda Metro Jaya.
Sumber: Liputan
