Beranda KALSEL Bukit Sapu Angin, Surga Tersembunyi Gen Z di Tanah Laut

Bukit Sapu Angin, Surga Tersembunyi Gen Z di Tanah Laut

Bukit Sapu Angin. Foto Dok Elma
Bukit Sapu Angin. Foto Dok Elma

REALITANYANEWS, KALSEL – Bukit Sapu Angin di Desa Bumi Asih, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, kini kembali jadi primadona baru bagi generasi muda, khususnya Gen Z, untuk menikmati panorama alam dari ketinggian 380 mdpl.

Penutupan karena Isu Sosial

Sebelumnya, destinasi ini sempat ditutup sementara pada Mei 2025 karena keresahan sosial warga. Penutupan diputuskan melalui rapat koordinasi warga RT 09 Dusun 3, Desa Panyipatan, menyusul dugaan adanya oknum pengunjung yang melakukan tindakan asusila.

Meski belum ditemukan bukti langsung, keresahan masyarakat, khususnya tokoh agama dan pemuda, mendorong keputusan penutupan. Rapat tersebut dihadiri Forkopimcam, KPH Tala, aparat desa, hingga tokoh masyarakat.

“Dari hasil rapat, rata-rata ingin wisata tutup. Kami hanya memfasilitasi, keputusan selanjutnya menunggu arahan Pemkab,” jelas Camat Panyipatan, Hadiat Wicaksono.

Selain isu sosial, penutupan juga dipengaruhi rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di sekitar bukit, serta status kehutanan yang masih dalam proses.

Dibuka Kembali, Angkat Harapan Warga

Setelah beberapa bulan ditutup, Bukit Sapu Angin kembali dibuka pada Jumat (18/7/2025) melalui launching dan syukuran sederhana. Udara segar dan kabut tipis di puncak bukit menjadi saksi kebangkitan destinasi yang diharapkan mampu menggerakkan ekonomi warga.

Kepala KPH Tala, Rudiono Herlambang, menegaskan masyarakat harus menjadi pelaku utama dalam menjaga potensi alam.

“Kami ingin menciptakan keseimbangan antara manfaat ekonomi dan konservasi,” ujarnya.

Kepala Desa Panyipatan, Muhammad Rusli, menambahkan pengembangan wisata dilakukan berbasis potensi lokal, mulai dari akses jalan, spot foto, area perkemahan, hingga lapak UMKM.

Tarif masuk ditetapkan Rp15.000 per orang, Rp20.000 bagi yang ingin berkemah, dengan parkir motor Rp3.000 dan mobil Rp5.000.

Hidden Gem dan Daya Tarik

Dari Banjarmasin, perjalanan menuju Bukit Sapu Angin memakan waktu sekitar 2 jam atau jarak 85 km. Selain panorama puncak, destinasi ini juga memiliki Air Terjun Sapu Angin yang masih alami.

Wisatawan yang berkemah bisa menikmati city light Panyipatan, bahkan hamparan bintang dan Milky Way di malam hari. Lingkungan sekitar juga dipenuhi kebun warga dengan pohon pisang, rambutan, durian, hingga pete yang menambah kesan alami.

Jam Operasional

Bukit Sapu Angin buka setiap hari hingga pukul 17.00 WITA. Khusus malam Jumat, kawasan ditutup untuk menghormati tradisi setempat.

Kini, Bukit Sapu Angin menjadi destinasi favorit wisatawan lokal maupun luar daerah, bahkan menarik pengunjung dari Kapuas dan Sampit, Kalimantan Tengah. Beberapa komunitas open trip pun rutin mengagendakan perjalanan ke lokasi ini.

Penulis: Elma Selina

Google search engine

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini