Home Blog BAHAGIA ADA DISETIAP PROFESI DAN KEADAAN

BAHAGIA ADA DISETIAP PROFESI DAN KEADAAN

69
0
Foto : Dok Net

Bahagia itu selalu ada dan ada di mana-nama. Namun terkadang kita terlalu sulit untuk menemukannya. Petani sering menggap dan berhayal ingin menjadi pegawai kantoran, PNS, pedagang, sopir atau profesi lainnya. Namun pedagang bisa saja mengganggap enaknya jadi petani. Bahagianya petani apalagi sedang musim panen, pulang ke rumah membawa hasil panennya, disambut keluarga makan malam Bersama. Habis makan bercengkerama sebentar, setelah mengantuk langsung tidur dengan lelapmya. Begitu juga PNS sering beranggapan enaknya pedagang duduk-duduk menghasilkan uang yang banyak. Pedagang pun beranggapan enaknya jadi pegawai kantoran atau PNS. Ruangan  ber AC pakaian bersih dan lain sebagainaya.   Di manakah Bahagia itu?

Sepasang suami istri penjual jajanan anak dengan penghasilan pas-pasan, istri tidak bekerja, punya anak satu, ingin rasanya meningkatkan taraf hidup dengan penghasilan yang lebih baik. Diapun mencoba melamar disuatu Perusahaan tambang. Al hasil diterima dan bekerjalah di lokasi dengan harapan lebih bahagia bersama istri dan anak. Bekerja dengan aturan Perusahaan 12 hari kerja, libur 3 hari. Dengan penuh semangat dia memulai pekerjaan. Namun setelah 5 hari berjalan teringat juga dengan istri dan anak yang sering menemani di rumah setelah datang jualan keliling. Manakala datang disambut istri dan anak dengan penghasilan seadanya. Sekarang berhari-hari di lokasi pekerjaan kerinduan semakin mendalam. Istri dan anakpun merindukan suami dan orang tuanya.

Setelah 12 hari bekerja tibalah waktunya off, pulang kerumah melampiaskan kerinduan bersama anak dan istri. Namun setelah dua hari di rumah, mulai gelisah lagi harus Kembali ketempat kerja. Semua diatur. Maklun ditempat kerja banyak orang luar dengan berbagai karakter. Di manakah Bahagia yang didambakan itu?

Ada lagi pasangan honorer berjuang agar bisa diangkat menjadi ASN, akhirnya mereka berlomba mengikuti tes dan lain sebagainya. Setelah  diterima menjadi PPPK, karena mereka jurusan sama dengan profesi yang sama, akhirnya suami ditempatkan di kabupaten lain karena formasi yang tersedia masing-masing kabupaten hanya 1 orang, istri diterima di tempat kerja semula. Jarak antara kabupaten cukup memakan waktu. Sehingga pagi-pagi buta suami sudah harus berangkat kerja dan tiba sesudah isya. Sementara istri merindu dan suami kelelahan. Sudah tentu waktu yang cukup melelahkan. Dimanakah Bahagia itu?

Ada sepasang keluarga pekerja rumahan penghasilan pas-pasan. Makan seadanya berpakaian seadanya semua serba seadanya. Tempat tinggal pun sewa dengan perabut apa adanya. Tidur hanya beralas tikar. Namun bertetangga damai, bisa ikut kegiatan di lingkungannya. Semua aktifitas sosial dan keagamaan bisa diikuti. Di lingkungannya dikenal baik oleh warga. Mereka pun saling menghargai dan berbahagia.

Berbahagia? Tentu Bahagia.

Bahagia harus dicari. Sabar, syukur dan tawakal tentu syarat utamanya. Namun terkadang di suatu lingkungan tempat tinggal selalu saja ada masalah, gesekan yang membuat orang tidak bahagia. Akhirnya pagar rumahpun mulai meningga. Di tempat kerja juga banyak masalah.

Bisakah kita sabar?

Bagaimana belajar sabar?

Apakah disemua aktifitas keseharian ada Pelajaran sabar?

Apakah disemua kondisi akan ada Syukur, sabar dan tawakal?

Tentu saja ada.

Setiap Kamis akan kita bahas berbagai profesi yang bisa memotivasi kita untuk sabar, Syukur, tawakal bahkan Ikhlas.

Jangan lupa setiap kamis belajar sabar dalam berbagai aktifitas. Bahagia pun pasti didapat.

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here