Realitanyanews — Anthony Ginting tersingkir dari Olimpiade Paris 2024 usai kalah dari Toma Junior Popov. Ia mengaku kecewa dan kesal dengan hasil ini.
Ginting harus mengakui keunggulan Toma Junior Popov setelah bertarung lewat rubber game. Ginting kalah 19-21,21-17, 15-21 dan harus merelakan status juara grup jadi milik Toma Popov.
"Saya sudah bersiap akan mendapat perlawanan ketat dari Toma. Sudah sama-sama belajar kelebihan dan kekurangan masing-masing dan hari ini sebenarnya tidak banyak perbedaan dari pertemuan sebelumnya tapi Toma bisa lebih all out, lebih nekat dan bisa terus menekan terutama di gim ketiga.""Ketika saya mencoba lebih tenang, tekanan dia tidak bisa saya netralkan dengan maksimal," ucap Ginting dalam rilis PBSI.Ginting menilai Toma Popov makin bersemangat di lapangan lantaran mendapat dukungan luar biasa dari penonton. Ginting sudah berupaya untuk mengimbangi hal tersebut namun ia gagal meredam Toma Popov.
Ginting pun secara terbuka mengaku kecewa dengan hasil ini. Ia gagal meningkatkan prestasi di Olimpiade Tokyo 2020 saat merebut medali perunggu.
"Pengaruh penonton mungkin benar-benar membuat dia semangatnya lebih lagi. Sebenarnya saya juga punya semangat dan motivasi yang sama tapi ada sepersekian persen perbedaan yang bisa mempengaruhi hasil di lapangan.""Kecewa dan kesal dengan hasil ini. Saya sudah berusaha tapi itu tidak cukup. Lawan memang lebih baik," tutur Ginting.Sebelum Ginting, Jonatan Christie lebih dulu terjungkal dari Olimpiade Paris 2024. Jonatan kalah dari Lakhsya Sen dengan skor 18-21, 12-21.
Kekalahan Jonatan dan Ginting membuat Indonesia tak punya wakil tunggal putra di babak 16 besar Olimpiade. Ini adalah kali pertama terjadi sejak badminton dipertandingkan di Olimpiade.
