Realitanyanews, BANJARMASIN – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Banjarmasin menggelar Pelatihan Kehumasan selama dua hari, pada Rabu dan Kamis, 14–15 Mei 2025. Bertempat di aula madrasah, kegiatan ini diikuti oleh siswa dari bidang ekstrakurikuler, serta tenaga pendidik dan kependidikan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan keterampilan komunikasi di bidang kehumasan.
Berbagai topik relevan di era digital diangkat dalam pelatihan ini, seperti: peran kehumasan, fotografi dan videografi jurnalistik, pembuatan serta pengembangan konten, teknik penulisan berita, hingga optimalisasi website madrasah. Para peserta dibekali langsung oleh narasumber yang merupakan praktisi humas, ahli komunikasi digital, serta konten kreator berpengalaman.
Dalam penyampaiannya, narasumber menekankan bahwa fungsi kehumasan tidak lagi sekadar menyampaikan informasi, tetapi berperan strategis dalam membentuk citra positif lembaga pendidikan, terutama di tengah derasnya arus informasi digital saat ini.

Kepala MTsN 2 Kota Banjarmasin, Riduanyah, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyebutkan bahwa pelatihan kehumasan merupakan salah satu hal yang telah lama direncanakannya.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa melaksanakan pelatihan kehumasan yang sudah lama saya inginkan. Humas itu bukan sekadar mengambil foto dan mengunggahnya ke media sosial. Lebih dari itu, humas adalah corong informasi—menghubungkan apa yang ada di dalam ke luar, dan sebaliknya,” ujarnya.
Riduanyah juga menekankan pentingnya peran humas dalam membentuk citra madrasah. Ia menyebut bahwa jika ada isu atau suara sumbang dari luar, maka tim humaslah yang harus lebih dulu menyelidiki dan memberikan klarifikasi sebelum pihak madrasah bereaksi.
“Branding sekolah sangat tergantung pada humas. Kalau madrasah ini dikenal baik, maka itu hasil kerja humas. Sebaliknya, jika ada citra negatif, humas juga yang harus bergerak pertama,” tambahnya.
Ia menggarisbawahi bahwa tugas humas tidak berhenti di dokumentasi, tetapi juga mencakup pengelolaan informasi, klarifikasi, komunikasi dengan pihak eksternal, serta penyebaran berita positif. Bahkan, menurutnya, humas memiliki peran strategis dalam setiap agenda penting madrasah, mulai dari penyambutan tamu, publikasi prestasi, hingga pelaporan kegiatan.
“Kegiatan ekstrakurikuler bukan hanya sekadar aktivitas, tetapi merupakan proses branding. Maka dari itu, setiap kegiatan harus didokumentasikan dan diberitakan secara baik,” pungkasnya.
Di akhir sambutan, Kepala Madrasah mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh agar mampu menjadi bagian penting dari tim humas yang profesional dan strategis. Acara pun secara resmi dibuka dengan pembacaan surat Al-Fatihah.
Penulisa: Agus Ikhwan