
REALITANYANEWS, SYDNEY – Suasana berbeda menyelimuti ikon kota Sydney pada Minggu (4/8/2025). Sekitar 100.000 orang dari berbagai usia memadati Jembatan Harbour untuk mengikuti aksi solidaritas pro-Palestina terbesar yang pernah digelar di Australia.
Meski diguyur hujan deras, aksi tetap berlangsung damai dan tertib, membentang sejauh 1,2 kilometer dari kawasan Central Business District (CBD) hingga North Sydney.
Dengan seruan lantang seperti “Free, Free Palestine” dan “Ceasefire Now!”, para peserta melakukan long march melewati jembatan ikonik tersebut. Aksi ini merupakan bagian dari protes terhadap memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza, yang dilaporkan mengalami kelaparan parah akibat blokade dan pembatasan distribusi bantuan kemanusiaan oleh Israel.
Sekitar pukul 15.00 waktu setempat, kepolisian sempat menginstruksikan peserta untuk kembali ke arah CBD guna menghindari potensi kepadatan berbahaya di North Sydney. Hal ini menimbulkan kebingungan karena massa bergerak ke dua arah secara bersamaan.
Namun menurut Asisten Komisaris Polisi Johnson, langkah itu terbukti efektif mencegah insiden dan memastikan keselamatan publik. Ia menegaskan bahwa polisi bukan anti terhadap demonstrasi, tetapi bertanggung jawab atas kelancaran dan keamanan kegiatan.
@ohokmate Sydney harbour bridge protest #freepalestine #sydneyharbour #sydney #palestine #protest ♬ original sound – Middle East Eye
Menurut penyelenggara dari Palestine Action Group, jumlah peserta kali ini jauh lebih besar dari yang diprediksi. Rute pun sempat diubah agar arus massa tetap terkendali.
“Aksi ini sangat besar. Ya, kami harus mengatur cara keluar peserta di akhir acara, tapi semuanya berjalan aman dan menyenangkan,” ujar juru bicara penyelenggara, Lees.
“Semua orang pulang dengan damai, merasa bangga atas apa yang mereka lakukan hari ini, dan semakin bersemangat untuk terus memperjuangkan Palestina,” tambahnya.
Di barisan terdepan, terlihat Julian Assange memegang spanduk besar bertuliskan “March for Humanity: Save Gaza”. Ia didampingi lima anggota parlemen dari Partai Buruh NSW, termasuk dua menteri kabinet pemerintahan Minns: Penny Sharpe dan Jihad Dib. Mantan anggota parlemen federal, Ed Husic, juga turut hadir di tengah kerumunan.
“Masyarakat turun ke jalan karena mereka tak lagi bisa menoleransi perlakuan terhadap anak-anak yang kita saksikan selama ini,” ujar Husic kepada media.
Seorang peserta bernama Abib yang datang bersama putrinya mengaku terdorong oleh nilai-nilai kemanusiaan.
“Bukan politik. Ini tentang kemanusiaan,” katanya singkat.
Palestine Action Group mengungkapkan bahwa sejak Oktober 2023 mereka telah melakukan aksi rutin setiap hari Senin. Namun, ini adalah pertama kalinya mereka menggelar aksi sebesar ini di landmark utama Sydney.
Kelompok ini juga tengah mempersiapkan Hari Aksi Nasional yang akan digelar pada 24 Agustus mendatang, sebagai lanjutan dari gerakan solidaritas nasional yang terus berkembang di Australia.
Aksi ini mencerminkan tekanan publik yang semakin kuat terhadap pemerintah dan komunitas internasional untuk segera menghentikan kekerasan di Gaza. Dengan gelombang dukungan yang terus meluas, suara dari Jembatan Harbour hari ini dipastikan belum akan menjadi yang terakhir.
Sumber: The Guardian, Aljazeera, Abc.net.au