Beranda Internasional Nasib Hamdan Ballal: Penangkapan dan Dampaknya bagi Komunitas Palestina

Nasib Hamdan Ballal: Penangkapan dan Dampaknya bagi Komunitas Palestina

Hamdan Ballal – International Documentary Association

Realitanyanews, JAKARTA – Penangkapan Hamdan Ballal, salah satu sutradara film dokumenter No Other Land, oleh tentara Israel telah memicu keprihatinan dari berbagai pihak, terutama komunitas kemanusiaan dan organisasi hak asasi manusia. Ballal ditangkap setelah mengalami serangan oleh sekelompok pemukim Israel di Susya, Masafer Yatta. Hingga kini, keberadaannya masih belum diketahui Selasa (25/3/2025).

Menurut laporan dari saksi mata dan aktivis dari Center for Jewish Nonviolence, insiden bermula ketika sekitar 15 pemukim Israel bersenjata menyerang warga Palestina di Susya. Mereka melemparkan batu, menghancurkan tangki air, dan mengancam penduduk setempat. Ballal, yang mencoba melindungi keluarganya, menjadi sasaran serangan. Saat menerima perawatan di ambulans, tentara Israel masuk dan menangkapnya.

Rekan sutradara Ballal, Yuval Abraham, dalam unggahannya di media sosial menyatakan bahwa Ballal mengalami luka di kepala dan perut akibat pemukulan. Tentara Israel kemudian menyerbu ambulans yang mengevakuasi Ballal dan membawanya ke lokasi yang belum diketahui.

Situasi Setelah penyerangan, Foto Oleh: Center for Jewish Nonviolence

Penangkapan Ballal bukan hanya menjadi tragedi bagi dirinya sendiri, tetapi juga menambah daftar panjang insiden kekerasan yang dialami warga Palestina di Masafer Yatta. Basel Adra, salah satu sutradara No Other Land, mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap komunitas Palestina di daerah tersebut semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Asosiasi Dokumenter Internasional telah mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam penahanan Ballal dan menuntut informasi transparan mengenai lokasinya. Selain itu, rekaman video yang diunggah oleh Center for Jewish Nonviolence menunjukkan bagaimana pemukim bersenjata menyerang warga Palestina, sementara aparat keamanan Israel tidak mengambil tindakan untuk mencegahnya.

Leah Zemel, seorang pengacara Israel yang menangani kasus tahanan Palestina, menyatakan bahwa Ballal kemungkinan ditahan di pusat militer untuk diinterogasi. Namun, hingga kini tidak ada pernyataan resmi dari pihak berwenang Israel mengenai status atau alasan penahanannya.

Penangkapan Hamdan Ballal menyoroti meningkatnya eskalasi kekerasan terhadap komunitas Palestina, terutama di Masafer Yatta. Ketidakjelasan mengenai nasibnya telah meningkatkan tekanan internasional terhadap Israel, dengan banyak pihak menyerukan transparansi dan perlindungan bagi warga Palestina yang menjadi korban kekerasan.

(MRF)

Google search engine