Realitanyanews, JAKARTA – Kedatangan pemain-pemain yang berlaga di liga Eropa membuat nilai pasar tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia melesat.
Nilai pasar Tim Garuda paling tinggi dibandingkan negara-negara lainnya di Asia Tenggara serta masuk ke daftar 10 besar skuad paling mewah di Asia.
Berdasarkan Transfermarkt nilai pasar timnas Indonesia adalah Rp423,68 miliar, setelah ditambah Mees Hilgers yang bernilai Rp121,67 miliar dan Eliano Reijnders senilai Rp11,30 miliar.
Dikutip dari CNBCIndonesia Mees Hilgers menjadi pemain termahal di skuad timnas Indonesia. Mees Hilgers adalah pemain berusia 23 tahun yang menjadi pemain potensial FC Twente di Liga Belanda.
Setelah Mees Hilgers adalah Thom Haye yang memiliki nilai pasar Rp52,14 miliar. Calvin Verdonk yang bermain di NEC Nijmegen dan el capitano Jay Idzes memiliki nilai pasar yang serupa yakni Rp43,45 miliar.
Kemudian, di Asia Indonesia masuk ke urutan delapan, lebih mahal ketimbang Irak dan China. Berikut urutan skuad timnas sepak bola paling mahal di Asia.
wajah Baru Pemain Timnas Membawa Sejarah Baru
Pemain baru timnas Indonesia yang sarat pengalaman bermain di liga Eropa membuat timnas Indonesia semakin gahar di lapangan. Bahkan mencatatkan rekor prestasi lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pada pertandingan pertama, Indonesia mampu mencuri satu poin saat melawat ke kandang tim Arab Saudi dengan skor akhir 1-1. Pertandingan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Grup C tersebut digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Jumat (6/9/2024) dini hari.
Walaupun berakhir imbang, setidaknya ada lima rekor baru yang berhasil dicatatkan oleh timnas Indonesia. Berikut sejarah baru yang berhasil dibuat oleh timnas Indonesia:
Poin Pertama Timnas
Timnas Indonesia memperoleh satu poin setelah menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1 di Jedah. Ini merupakan poin pertama dalam sejarah timnas di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.
Pencapaian gemilang terakhir timnas Indonesia terjadi 38 tahun silam, tepatnya pada 1986. Saat itu formatnya berbeda, dengan 27 tim peserta dan dibagi menjadi dua zona yakni Barat dan Timur untuk babak pertama.
Gol Pertama Timnas
Ragnar Oratmangoen adalah pencetak gol pertama dalam sejarah timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
Gol dihasilkan oleh Ragnar Oratmangoen pada menit ke-19. Berawal dari Witan Sulaeman yang lolos dari jebakan offside di sisi kanan, ia kemudian melepas umpan tarik yang bisa dikontrol Ragnar Oratmangoen.
Tembakan Ragnar membentur Sandy Walsh hingga mengecoh Mohammed Al Owais. Gol tersebut akhirnya diputuskan jadi milik Ragnar lantaran tendangannya mengarah ke gawang Arab Saudi.
Negara Asia Tenggara Pertama Raih 1 Poin di Kandang Arab
Timnas Indonesia adalah negara di kawasan Asia Tenggara pertama yang mampu mencuri poin dari kandang Arab Saudi.
Pendahulu Tim Garuda, Thailand dan Vietnam, tidak berhasil mendapatkan poin dari Tim Elang Hijau di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia yang lalu.
Negara Asia Tenggara yang Menolak Kalah di Matchday Pertama
Saat Thailand dan Vietnam kala itu gugup, timnas Indonesia langsung gacor di pertandingan pertama babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
Baik tim Indonesia, Thailand, dan Vietnam sama-sama harus menghadapi Arab Saudi di pertandingan pertama. Tapi hanya Tim Garuda yang mampu meraih poin dari Tim Elang Hijau tersebut.
Naik Peringkat ke-131, Pertama Sejak 13 Tahun Lalu
Timnas Indonesia berpeluang naik dua peringkat FIFA ke-131 setelah mendapatkan 6,88 poin dari hasil imbang melawan Ara Saudi.
Per 18 Juli 2024, timnas Indonesia berada di peringkat 133 dengan total poin 1.108,73. Pembaruan peringkat selanjutnya pada 19 September 2024.
Jika berhasil naik peringkat 131, ini merupakan yang pertama sejak 24 Agustus 2011. Sekaligus menjadi pencapaian terbaik timnas era kepemimpinan pelatih Shin Tae Yong.