Realitanyanews, BALIKPAPAN – Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan, menceritakan kronologi PSM Makassar memainkan 12 pemain ketika melawan timnya dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025.
Barito Putera keok 2-3 dari tuan rumah PSM Makassar, yang turun dengan 12 pemain pada menit akhir, dalam pekan ke-16 BRI Liga 1 di Stadion Batakan, Balikpapan, Minggu (23/12/2024) sore WIB.
Keributan terjadi di pengujung pertandingan setelah wasit Pipin Indra Pratama meniup peluit panjang. Pengadil pertandingan asal Kediri, Jawa Timur, itu dikerubungi oleh pemain Barito Putera.
"Sampai pertandingan kemudian berjalan kurang sekian menit ada pergantian pemain dari PSM. Kenapa ada sedikit ribut? Di situ terjadi satu pelanggaran dari pasal pertandingan," ujar Rahmad dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Rahmad mengutip satu di antara pasal Kode Disiplin PSSI 2023 tentang penggunaan pemain ilegal. Klub pelanggar disebutnya dapat dijatuhi pengurangan tiga angka.
"Apabila seorang pemain yang tidak sah saat bermain dalam pertandingan resmi maka timnya akan dijatuhi sanksi pemotongan tiga poin," ucap Rahmad.
"Kenapa saya bilang tidak sah? Karena mereka bermain dengan 12 pemain. Itu jelas ada rekamannya. Kenapa tadi kami mencoba menyampaikan ada 12 pemain? Tapi mereka malah emosi," imbuh Rahmad.
Rahmad makin yakin PSM menurunkan 12 pemain karena mendapatkan pengakuan dari pemain lawan, Syahrul Lasinari, yang mengungkapkan kepadanya bahwa ia telah melapor kepada Pipin Indra Pratama.
"Tapi ya sudah kalau memang emosi, tidak apa-apa. Kami akan meredam kondisi ini dengan menuliskan surat resmi dan itu urusan manajemen," imbuh RD.
"Yang pasti mengenai kejadian tadi, real 12 pemain. Bahkan pemain PSM tadi datang ke saya menyampaikan 'ya coach kami tahu 12 pemain tapi kami sudah sampaikan ke wasit tapi wasit bilang play on, makanya kami terus bermain dengan 12 pemain' pemain itu namanya Lasinari tadi datang ke saya."
"Jadi akan kami follow up kejadian ini karena kami masih mempunyai momentum bagus di menit-menit akhir. Kami mempunyai tendangan bebas, sepak pojok, dan kemungkinan membuat gol masih tinggi," kata Rahmad.
Pada menit ke-90+8, PSM diperkuat oleh 12 pemain akibat kelalaian perangkat pertandingan. Semua berawal dari cederanya gelandang tim berjulukan Pasukan Ramang itu, Akbar Tanjung, pada menit ke-90+6.
Akbar Tanjung tidak bisa melanjutkan pertandingan dan harus ditandu keluar. Semenit berselang, kiper PSM, Reza Arya Pratama, memberikan gestur kepada Pipin Indra Pratama bahwa Pasukan Ramang akan melakukan pergantian.
Namun, Pipin Indra Pratama bergeming. Dia baru mempersilakan PSM memasukkan pemain pada menit ke-90+8. Pasukan Ramang mengganti tiga personil sekaligus.
Ketiganya adalah Daffa Salman, Muhammad Arham Darmawan, dan Achmat Fahrul Aditia.
Daffa Salman lebih dulu masuk sembari menunjuk-nunjuk ke pinggir luar lapangan, kemungkinan menandakan akan menggantikan Akbar Tanjung.
Beberapa detik berselang, Muhammad Arham Darmawan menyusul masuk ke lapangan seraya berlari ke kotak penalti lawan karena pada saat itu, PSM hendak menghadapi tendangan sudut Barito Putera.
Pipin Indra Pratama meminta gelandang PSM, Latyr Fall, untuk keluar karena digantikan oleh Muhammad Arham Darmawan.
Sesudah itu, Achmat Fahrul Aditia juga masuk ke lapangan. Syahrul Lasinari, yang terlihat ingin keluar, tiba-tiba tidak jadi meninggalkan lapangan.
Jadilah PSM bermain dengan 12 pemain mulai menit ke-98 detik ke-33.
Gelandang Barito Putera, Nazar Nurzaidin, sempat mengangkat tangannya untuk mengingatkan Pipin Indra Pratama karena PSM turun dengan 12 personil, tapi tidak dihiraukan oleh pengadil pertandingan.
Pipin Indra Pratama lalu meniup peluit panjang pada menit ke-99 detik ke-16. Artinya, sekitar 43 detik PSM unggul jumlah pemain secara ilegal atas Barito Putera.
Setelah full-time, Nazar Nurzaidin menghitung jumlah pemain PSM dan mencoba memberitahu Pipin Indra Pratama.
Dari bangku cadangan Barito Putera, Tegar Infantrie menghampiri wasit Pipin Indra Pratama dan menabrakkan bahunya ke dada pengadil pertandingan. Bagas Kaffa juga ikut-ikutan memprotes.
Wasit Pipin Indra Pratama lantas dikerubungi pemain Barito Putera. Keributan pun pecah, yang bahkan makin meluas hingga melibatkan antar-pemain kedua kesebelasan.
Merujuk Kode Disiplin PSSI 2023 pasal 56 tentang Pemain Tidak Sah, PSM dapat terjerat ayat 1 poin vi yang berisikan “Pemain pengganti yang dimainkan oleh suatu tim dengan melebihi ketentuan atau dengan melanggar ketentuan dengan jumlah pergantian pemain yang berlaku.”
"Apabila seorang pemain yang tidak sah sebagaimana dalam ayat 1 bermain di pertandingan resmi, maka timnya akan dijatuhi sanksi dinyatakan kalah dengan pemotongan poin pada pertandingan tersebut sesuai dengan Pasal 28 Kode Disiplin PSSI dan denda minimal Rp90 juta," tulis Kode Disiplin PSSI pasal 56 ayat 2 tentang Pemain Tidak Sah.
Sumber: Bola.com