REALITANYANEWS, JAKARTA – Setelah menghabiskan 10 tahun membela Tottenham Hotspur, Son Heung-min resmi mengumumkan kepergiannya dari klub Liga Primer Inggris tersebut pada musim panas ini. Keputusan ini diambil meskipun kontraknya masih tersisa satu tahun. Pengumuman itu disampaikan Son dalam konferensi pers jelang laga melawan Newcastle United pada ajang Coupang Play Series di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (2/8/2025), seperti dilansir Korea Herald.
Rumor mengenai masa depan Son telah beredar selama beberapa minggu terakhir. Musim lalu, pemain asal Korea Selatan ini sukses memimpin Tottenham meraih trofi pertamanya dalam 17 tahun setelah menaklukkan Manchester United di final Liga Europa.
Dalam konferensi pers pra-laga di Seoul, Son mengungkapkan bahwa dirinya akan meninggalkan Spurs musim panas ini, dengan Los Angeles FC di Major League Soccer (MLS) disebut-sebut sebagai tujuan berikutnya. Kabar tersebut turut diperkuat oleh laporan AFP.
Pemain berusia 33 tahun itu bergabung dengan Tottenham dari Bayer Leverkusen pada 2015 dan mencatatkan 173 gol dalam 454 penampilan. Son juga dikenal sebagai kapten yang membawa Spurs meraih trofi pertama mereka dalam hampir dua dekade. Meski kontraknya masih berlaku hingga 2026, Son menyebut keputusannya hengkang adalah demi mencari tantangan baru.
“Ini adalah keputusan terberat dalam karier saya. Saya merasa membutuhkan lingkungan baru untuk terus berkembang,” ujar Son.
Laga persahabatan di Seoul ini diprediksi akan menjadi penampilan terakhir Son bersama Spurs di depan publik Korea. Pelatih Tottenham, Thomas Frank, menyebut Son sebagai legenda sejati klub dan salah satu pemain terhebat di Liga Primer.
Selama berkarier di Inggris, Son mencatatkan 127 gol dan 101 assist di Liga Primer, meraih Sepatu Emas musim 2021-2022, serta tampil di final Liga Champions 2019. Ia juga empat kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Primer Bulan Ini dan menjadi satu dari 13 pemain yang mengangkat trofi sebagai kapten Tottenham.
Son memulai karier profesionalnya di Jerman bersama Hamburger SV pada 2010, sebelum pindah ke Bayer Leverkusen. Setelah satu musim di sana, ia bergabung dengan Tottenham dan berkembang menjadi salah satu penyerang paling berbahaya di Eropa. Meski hanya mencetak empat gol di musim debutnya bersama Spurs, Son kemudian mencetak gol dua digit dalam delapan musim berturut-turut.
Pada musim 2021-2022, Son menyamai rekor Mohamed Salah sebagai pencetak gol terbanyak Liga Primer dengan 23 gol, menjadikannya pemain Asia pertama yang meraih penghargaan tersebut. Ia juga memenangkan FIFA Puskas Award untuk gol spektakulernya ke gawang Burnley pada 2019.
Di Tottenham, Son menduduki peringkat kelima sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa dan menjadi pemain ketujuh dalam sejarah klub yang mencatatkan lebih dari 450 penampilan.
“Tottenham adalah klub yang luar biasa dengan penggemar yang luar biasa pula. Kenangan saya di sini sangat berharga, namun saya merasa saat ini saya butuh tantangan baru untuk terus mendorong diri saya,” kata Son dalam konferensi pers tersebut.
Meski dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, Son sempat mengakui dirinya sebagai legenda klub saat merayakan trofi Liga Europa beberapa bulan lalu. Pelatih Thomas Frank pun mengamini hal itu, menyebut Son akan selalu dikenang sebagai ikon Spurs.
Terkait masa depannya, Son belum mengungkapkan secara resmi klub tujuan berikutnya. Namun, rumor kepindahannya ke Los Angeles FC di MLS semakin menguat. Son menilai bermain di Amerika Serikat akan membantunya mempersiapkan diri menghadapi Piala Dunia 2026, yang akan digelar di AS, Kanada, dan Meksiko.
“Piala Dunia 2026 mungkin menjadi yang terakhir bagi saya. Saya ingin berada di lingkungan yang memungkinkan saya memberikan segalanya, baik di dalam maupun di luar lapangan,” tutur Son.
Selain alasan teknis, keberadaan komunitas Korea yang besar di Los Angeles juga menjadi pertimbangan Son. Ia berharap dapat menemukan kebahagiaan di tempat barunya, sembari tetap menjaga performa untuk turnamen terbesar di dunia.
Sumber: Goal