
REALITANYANEWS, JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa anggaran kementerian dan lembaga (K/L) yang tidak terserap dengan baik hingga akhir tahun akan ditarik kembali. Dana tersebut kemudian akan dialihkan ke program-program prioritas yang langsung memberi manfaat bagi masyarakat.
Mulai Oktober 2025, Purbaya akan melakukan kunjungan ke sejumlah K/L besar untuk mengevaluasi kinerja penyerapan anggaran. Presiden Prabowo Subianto telah memberi restu atas langkah tegas ini.
“Saya akan kasih waktu sampai akhir Oktober. Kalau mereka pikir tidak bisa belanja sampai akhir tahun, uangnya kita ambil. Kita sebarkan ke program-program yang langsung siap dan bermanfaat bagi rakyat. Saya tidak mau ada uang nganggur,” tegas Purbaya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/9).
Purbaya menilai masih banyak K/L yang penyerapan anggarannya belum optimal. Padahal, menurutnya, setiap rupiah dari APBN harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat, bukan hanya mengendap di rekening negara.
Untuk mempercepat realisasi belanja, pemerintah akan membentuk Tim Akselerasi Program Pembangunan yang melibatkan Menko Perekonomian dan Menteri Investasi/Kepala BKPM. Tim ini akan fokus mengurai hambatan birokrasi, mereview percepatan penyerapan anggaran, dan memastikan belanja negara efektif.
Meski mencatat penurunan penyerapan pada kuartal III, Purbaya optimistis laju belanja negara di kuartal IV dapat digenjot. Percepatan belanja Oktober hingga Desember diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Kalau program berjalan, saya yakin target pertumbuhan ekonomi tetap tercapai. Saya optimis sekali,” kata Purbaya.
Ultimatum ini menjadi peringatan keras bagi seluruh K/L agar lebih disiplin dalam mengelola anggaran. Pemerintah menegaskan tidak ada lagi ruang bagi anggaran menganggur. Setiap dana APBN harus digunakan secara efektif untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Sumber: CNN Indonesia